Memahami Struktur dan Strategi Pelayanan Pastoral - Cana Bible Course
Memahami Struktur dan Strategi Pelayanan Pastoral - Cana Bible Course
Ditulis oleh Sinuyu Waruwu
Sumber: Bahan Ajar PPT CBC (Filipus Zebua, M.Th)
Inti daripada pelayanan pastoral adalah tindakan kasih dan keteladanan pelayanan Yesus Sang Gembala Agung. Pelayanan pastoral bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani orang percaya/jemaat dalam konteks Kerajaan Allah, mengaplikasikan Injil dalam hidup sehari-hari.
Siapa Pelaku dari pelayanan pastoral?
1. Pemimpin Gereja
Pemimpin yang dimaksudkan ialah Pendeta, Penatua, Diaken (pelayan Tuhan).
2. Setiap Orang Percaya
Setiap anggota jemaat dipanggil untuk melayani sesama dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan Yesus memberikan teladan Gembala yang Baik "sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Matius 20:28).
Pilar Utama Pelayanan Pastoral terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
1. Diakonia (Pelayanan atau pelayanan kasih)
Dalam tugas pelayanan, para pelayan Tuhan memberi bantuan konkret dari segala aspek (jasmani dan rohani) kepada yang membutuhkan. Misalnya, bantuan seperti makanan, pakaian, menghibur yang sakit, dan berbagi materi kepada orang yang membutuhkan. Namun, para pelayan yang mendedikasikan diri dalam melayani "diakonia" bukan sekedar memberi bantuan saja melainkan menyampaikan pengajaran/pembinaan agar mandiri. Artinya memberikan "kail" bukan hanya "ikan" supaya seterusnya pihak yang menerima pertolongan memiliki usaha untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Langkah ini merupakan pemberdayaan untuk jangka panjang, seperti modal usaha atau pelatihan keterampilan.
2. Koinonia (Persekutuan)
Mengerjakan sesuatu bersama-sama dalam ikatan persaudaraan sebagai teman dan sekutu dalam Kristus (bnd. Cara hidup jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2). Fungsi daripada kainonia adalah menjaga dan terjalin erat dalam persekutuan ibadah kelompok, kegiatan bersama, dan saling mendukung. Persekutuan ini didasari pengorbanan Kristus (1 Korintus 10:16).
3. Marturia (Kesaksian)
Menyampaikan kesaksian tentang kebenaran Firman Tuhan dan Kabar Baik (Injil). Praktik "marturia" dapat dilakukan dengan cara berkhotbah, memberitakan Injil, dan hidup sebagai saksi Kristus dalam perkataan dan perbuatan sehari-hari (Kisah Para Rasul 23:11).
Pilar utama pelayanan pastoral harus dilakukan dengan segenap hati supaya jemaat bertumbuh secara rohani. Untuk dapat bertumbuh dibutuhkan strategi, yaitu:
1. Pelayanan Konseling Pastoral
Para pelayan Tuhan hadir mendampingi jemaat yang menghadapi masalah. Membantu, membimbing, dan memberi solusi berdasarkan Firman Tuhan. Untuk menerapkan pelayanan konseling, setiap pelayan menyediakan waktu dan ruang privat untuk jemaat berbagi pergumulan.
2. Kunjungan Pastoral
Pendeta dan penatua mengunjungi jemaat, saat di rumah, saat sakit, pernikahan, kelahiran, kematian dan kunjungan terjadwal. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian dan terbangunnya hubungan para pelayan Tuhan kepada jemaat.
3. Pelayanan Firman Tuhan
Menyampaikan pengajaran Alkitab dengan berbagai metode yang mudah dipahami untuk mendorong pertumbuhan iman jemaat. Jemaat mendengar firman dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pelayanan Pemuridan
Proses membimbing seseorang percaya menuju kedewasaan rohani dalam Kristus (Kolose 2:6-7). Orang yang sudah dimuridkan mampu memuridkan orang lain sehingga Amanat Agung dapat dilakukan. Pemuridan bertujuan untuk membangun hubungan pembinaan yang intensif dan berkelanjutan, fokus pada pertumbuhan iman dan karakter Kristus.
Kesimpulan
Pelayanan Pastoral adalah jantung kehidupan gereja. Dengan memahami fondasinya (Diakonia, Koinonia, Marturia) dan menerapkan strategi praktis (Konseling, Kunjungan, Firman, Pemuridan). Dengan demikian para pelayan Tuhan dan setiap anggota jemaat dapat bekerja sama untuk saling menopang, bertumbuh dalam iman, dan menjadi terang dan garam bagi sesama. Intinya adalah melayani dengan kasih seperti Kristus melayani, membawa perubahan dan memberikan pertolongan, memperdalam persekutuan, dan bersaksi tentang kasih-Nya dalam tindakan nyata.
0 Comments