MISTERI KEMATIAN KRISTUS - MAKNA DAN SEJARAH PASKAH YAHUDI & KRISTEN
Penulis: Anagsts Ir. Simeon C. Soekandar (Dosen CBC Bali)
Letak misteri
"Kematian Kristus di atas kayu Salib" dipahami sebagai Kristus
menjadi anak domba Allah. Dia adalah kurban kekal. Misteri ini tidak dipahami
oleh orang Yahudi, akibatnya ketika Bait Allah diruntuhkan mereka tidak dapat
lagi melakukan upacara kurban sebab mereka tidak mengerti bahwa sejak Bait
Allah di runtuhkan pada tahun 70 Masehi oleh Jendral Titus maka semua kurban
dalam kitab Imamat termasuk Imamat 16 telah digenapi oleh Kristus.
Misteri ini juga yan
tidak dipahami oleh sebagian besar Gereja modern saat melakukan ibadah, mereka
menganggap karena Kristus telah menjadi kurban kekal maka liturgi gereja modern
tidak lagi berpusat pada ibadah kurban di Bait Allah dan meniadakan fungsi imam
sebagai pembawa darah kurban di mezbah. Pemahaman ini timbul dalam berbagai
cara yang dapat kita saksikan melalui liturgi gereja, baik dari liturgi
Lutheran yang klasik sampai liturgi Kharismatik yang menekankan pada pujian dan
penyembahan. Sedangkan gereja Orthodox masih melaksanakan liturgi model upacara
kurban di Bait Allah, dengan berfokus pada peringatan kurban Kristus sebagai
anak domba, di mana peringatan itu dilakukan melalui komuni.
Saat pelaksanaan komuni,
seorang Imam/Presbyter menyembelih domba yang dilambangkan melalui
pemecahan/pemotongan prospora/roti serta pencurahan darah kurban dilambangkan
dengan menuangkan anggur kedalam cawan. Cawan melambangkan Mezbah. Oleh karena
itu setiap liturgi mingguan di Gereja Orthodox itu sama dengan tata cara
upacara kurban di Bait Allah pada zaman purba. Disinilah letak dari misteri
itu.
Namanya misteri, artinya
misterius letak misteriusnya ini membuat tidak semua orang paham bahwa Kristus
itu kurban kekal tapi dalam ibadah kita tetap harus memperingati kurban
kekalnya itu melalui upacara kurban dalam liturgi yang digambarkan melalui
Komuni. Itu sebabnya Fokus ibadah dari Gereja Orthodox mana pun (termasuk
Orthodox Oriental dan Roma Katolik) adalah komuni sebagai liturgi suci dan
homili sebagai litugi sabda. Pertama-tama yang dilaksanakan ialah komuni
kemudian homili.
Pusat ibadah Orthodox bukan pada khotbah. Pengajaran Firman dalam Gereja Orthodox dilakukan saat melaksanakan katekisasi atau pada sesi pengajaran yang sudah diatur, sehingga tidak dilakukan dalam ibadah Minggu.
Makna Misteri Kematian Kristus sebagai Kurban harus pada kurban bukan pada teknik pelaksanaan kurban, kalau fokus pada teknik memang berbeda, kurban domba disembelih kurban Kristus di salib. Apabila berfokus pada teknik pelaksanaan kurban maka kita sulit memahami Matius.5:17 "Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan Hukum Taurat atau Kitab Para Nabi, Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Oleh sebab itu Kristus menggenapi semua Kurban didalam Hukum Taurat, mulai dari Imamat pasal 1 sampai dengan Imamat Imamat pasal 7 dan Imamat 16. Bedanya adalah Kristus adalah kurban kekal sehingga tidak perlu diulang-ulang (baca Ibrani 10:1-14).
0 Comments